MATA KULIAH :
WORKSHOP PENDIDIKAN KIMIA
DOSEN :
Dr. Syamsurizal, M.Si
KELAS :
KIMIA REGULER
SOAL :
1. Berfikir
tingkat tinggi didalam pembelajaran kimia salah satunya dengaN menyusun suatu
peta konsep.
a.
Buatlah peta konsep tentang hidrokarbon hubungkanlah
antar konsep sekurang- kurangnnya ada 15
konsep terkait. (Total Bobot 15)
b.
Deskripsikan pemahaman saudara secara sistematis
sekurang-kurangnya antar 5 konsep terkait temukan keterkaitan antarkonsep. (Total Bobot 10)
Jawab :
a.
Peta konsep hidrokarbon
b.
Hidrokarbon disusun oleh 2 atom yaitu karbon dan
hidrogen.
Macam-macam hidrokarbon yaitu hidrokarbon alifatik(rantai terbuka) dan hidrokarbon siklik(rantai tertutup)
Hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh( contoohnya alkana) dan hidrokarbon tak jenuh(contoh alkena dan alkuna)
Alkena mempunyai ciri-ciri ikatan rangkap 2
Alkuna mempunyai ikatan rangkap 3
Macam-macam hidrokarbon yaitu hidrokarbon alifatik(rantai terbuka) dan hidrokarbon siklik(rantai tertutup)
Hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh( contoohnya alkana) dan hidrokarbon tak jenuh(contoh alkena dan alkuna)
Alkena mempunyai ciri-ciri ikatan rangkap 2
Alkuna mempunyai ikatan rangkap 3
Hidrokarbon merupakan sumber minyak bumi yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar seperti bensin dan lain-lain.
2. Salah satu
munculnya miskonsepsi dalam pembelajaran kimia adalah hilangnya aspek mikroskopik
selama seseorang mempelajarai kosep kimia. Kemukakan gagasan anda bagaimana
anda dapat menjelaskan suatu konsep kimia (berikan contohnya) mulailah berturut-turut
dari aspek makroskopik, mikroskopik dan simbolik, tandai ketiga aspek tersebut
dalam penjelasan anda. (Total Bobot 25)
Jawab :
Ibu menambahkan garam secukupnya ke dalam suatu
masakan agar konsentrasi garam tidak terlalu pekat dalam masakan(makroskopik).
Supaya konsentrasi garam
tidak terlalu pekat dapat ditambahkan dengan air(mikroskopik).
NaCl(s) + H2O(l) =>
NaCl(aq) (Simbolik)
3. Banyak
kendala yang dihadapi baik guru maupun siswa dalam implementasi K-13 pada
jenjang SMP dan SMA pada pembelajaran kimia.
a.
Kemukakan sekurang-kurangnya tiga faktor utama
penyebab timbulnya hambatan implementasi K-13 dalam pembelajaran kimia berikan
contohnya. (Bobot 10)
b.
Buatlah peta konsep mata rantai hambatan-hambatan
dalam implementasi K-13 pada pembelajaran kimia. (Bobot 20)
Jawab :
a.
Faktor utama penyebab hambatan implementasi K-13 yaitu
:
·
Guru sebagai manajer di kelas belum
memahami benar implementasi
kurikulum2013 yang seharusnya. Meskipun sudah dilakukan
pelatihan-pelatihan terhadap guru, tetapi belum semua guru memahaminya secara
baik. Pun guru yang mengikuti pelatihan belum semua informasi terkait dengan
implementasi kurikulum terserap dengan baik.
·
Kurangnya buku panduan pelajaran dari
Pemerintah Pusat. Bahkan di beberapa sekolah SMP yang menjadi pilot project penerapan Kurikulum
2013 di Kabupaten Tegal (dan mungkin di kabupaten lainnya di Indonesia), hanya
terdapat dua buku panduan. Untuk mengatasi itu, pihaknya mengunduh buku panduan
dari internet dan memperbanyak.
·
Buku siswa yang idealnya juga dimiliki
siswa dengan komposisi satu buku satu siswa masih belum dapat disediakan dengan
cukup. Kondisi tersebut memaksa sekolah untuk melakukan pengadaan buku tersebut
dengan penggandaan yang tentunya membutuhkan biaya tambahan.
b.
Peta konsep hambatan implementasi K-13
4. Berdasarkan survey yang telah
anda lakukan atau pengetahuan anda pada beberapa sekolah di Jambi, tentang
penerapan sistem penilaian autentik dalam pembelajaran kimia.
a.
Jelaskan sekurang-kurangnya tiga manfaat penilaian
autentik bagi siswa (Bobot 10)
b.
Jelaskan bagaimana anda dapat menerapkan penilaian
autentik pada praktikum kimia. (Bobot
10)
Jawab :
a.
Manfaat penilaian autentik yaitu :
·
Bentuk sikap positif akan lebih menonjol sehingga
dapat berdampak baik terhadap sekolah dan pembelajaran dapat berkembang.
·
Guru berperan penting dalam proses penilaian,
penilaian ini menyediakan informasi yang berharga kepada guru pada kemajuan
siswa serta keberhasilan instruksi.
·
Siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran karena penilaian juga dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
·
Penilaian autentik berhasil digunakan dengan siswa
dari berbagai latar belakang budaya, gaya belajar, dan kemampuan akademik.
·
Berbagai tugas ataupun masalah yang dibahas banyak
dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari siswa sehingga pembelajaran lebih menarik
minat siswa.
b.
Cara menerapkan penilaian autentik
Dengan
melakukan penilaian terhadap kinerja individu dalam proses pembelajaran siswa,
seperti dari keaktifan siswa. Dengan melakukan penilaian terhadap penampilan
keterampilan siswa dalam melakukan, mempraktikan dan menggunakan alat dalam
praktikum kimia. Dengan melakukan penilaian terhadap cara atau kemampuan siswa
dalam mengungkapkan hasil diskusi kelompok menenai materi yang dipraktikumkan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar