Selasa, 04 April 2017

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SEKOLAH


Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang memerlukan kemampuan lebih dalam memahami konsep abstrak yang disajikan. Sifat abstrak pada mata pelajaran kimia ini menjadikan kimia sebagai mata pelajaran yang dianggap sulit dan tidak disenangi. Persoalan ini diasumsikan sebagai dampak dari proses pengajaran kimia yang tradisional dalam pembelajaran, penyajian materi umumnya dilakukan masih bersifat teoritis, belum berorientasi pada aplikasi konsep dan materi dengan kehidupan sehari-hari.
Banyak usaha yang telah dilakukan para praktisi pendidikan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah menengah tingkat menengah (SMA) khususnya pada mata pelajaran kimia, namun beberapa usaha itu belum memberikan hasil yang maksimal. Demikian itu karena, strategi pengelolaan pendidikan yang selama ini ditempuh, masih terasa kaku, monoton dan pasif, sehingga kurang memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang mereka miliki, yang mencakup kecerdasan intelektual, kecerdasan emosianal dan kecerdasan spiritual. Di sisi lain, beberapa strategi pembelajaran itu, masih sangat teoritis dan mengawang-awang, sehingga ketika siswa dihadapkan pada persoalan-persoalan yang bersifat praktis, menjadikan mereka gagap menghadapinya, padahal secara teoritis, persoalan-persoalan yang mereka hadapi itu, telah mereka pelajari di kelas.  Fenomena seperti ini, hampir terjadi dalam seluruh mata pelajaran, termasuk di dalamnya mata pelajaran kimia.
Pembelajaran kimia pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit memerlukan pemahaman konsep yang lebih baik, pada penerapannya dalam pembelajaran pokok bahasan ini pada siswa masih sangat sulit dipahami, karena pemahaman konsep dasar tentang larutan yang masih kurang, ini menjadi persoalan dalam memahami konsep selanjutnya dalam larutan elektrolit dan non elektrolit. Kendala lain adalah dalam pembelajaran sebagaian besar metode yang digunakan oleh bersifat klasik dan monoton dengan satu metode, pada hal untuk memahami konsep larutan elektrolit dan non-elektrolit dibutuhkan pendekatan dan metode yang lebih dan berorientasi pada pembuktian dengan ekperimental serta perlu adanya pola generalisasi dengan contoh-contoh aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya permasalahan dalam pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit dalam mata pelajaran kimia harus mendapatkan perhatian, hal ini disebabkan konsep ini memiliki hubungan erat dan saling mengisi terhadap pokok bahasan lainnya, ini berarti konsep dasar larutan elektrolit menjadi salah satu kunci utama bagi siswa untuk mampu memahami kimia. Penanganan yang mendasar dari persoalan ini adalah apa dan bagaimana menerapkan model pembelajaran yang interaktif, tepat dan inovatif. Salah satu model pembelajaran yang memiliki ciri seperti itu adalah model pembelajaran Teaching Grand dengan menggabungkan tiga model pembelajaran.
 Sehubungan dengan itu maka melalui Teaching Grand telah dilakukan pengoptimalan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menerapkan inovasi pembelajaran yaitu (1) berbasis media (peta konsep), (2) berbasis media komputasi (Hyper-Chem) dan (3) berbasis keterampilan proses (praktikum). Kajian ini bertujuan menerapkan model pembelajaran yang cocok untuk tiap sub pokok bahasan baik sendiri-sendiri ataupun kombinasi dua atau ketiga model pembelajaran tersebut dan menghasilkan suatu produk makalah dan soft presentasi.
Empat ciri Inovasi dalam pembelajaran yaitu :
a.       Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program,  tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
b.      Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai  sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
c.       Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi  dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa -gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakanterlebih dahulu.
d.      Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut
Inovasi yang dapat dikembangkan yaitu berupa media pembelajaran kimia sub materi contohnya  tata nama senyawa, yaitu tata nama senyawa poliatomik. Media pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yaitu media kartu yang berupa kartu remi senyawa yang diciptakan sendiri dengan mengacu pada bentuk kartu remi kombinasi domino dengan setiap kartu di bagian sisi kiri berupa kartu Anion dan sisi kanan berupa kartu Kation lengkap dengan jumlah muatan, dan jumlah muatan digambarkan juga dengan banyaknya garis-garis yang akan dihubungkan/dipasangkan dengan kartu lain yang cocok di kiri kartu atau di kanan kartu dengan kation atau anion.
Permainan ini mengacu pada konsep bahwa muatan senyawa sama dengan nol (0), maka dalam pembentukan suatu senyawa muatan kation pada kartu yang pertama harus disandingkan dengan jumlah muatan anion yang sama pada kartu lain. Pada setiap kartu dilengkapi dengan nama ion yang sesuai di bagian bawah.
Rancangan Petunjuk Bermain:
1.      Permainan ini dilakukan berkelompok oleh dua sampai empat orang.
2.      Mintalah salah seorang pemain untuk mengocok Kartu Kimia.
3.      Kemudian bagikan kartu kepada setiap pemain masing-masing empat buah kartu, dan sisanya disimpan atau ditumpuk di atas meja, di tengah-tengah para pemain.
4.      Pengocok kartu mengambil satu buah kartu dari tumpukan sisa kartu yang dibagikan dan kemudian diletakkan di atas meja.
5.      Permainan dimulai sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
6.      Setiap pemain mencari pasangan untuk kartu yang ada di atas meja.
7.      Tuliskan di lembar LKS, rumus kimia dan nama senyawa yang terbentuk
8.      Kemudian sesuai arah jarum jam, pemain lain membuat pasangan kartu di meja.
9.      Demikian seterusnya sampai tumpukan kartu habis.
10.  Diskusikan dalam kelompoknya kemudian buatlah kesimpulan dan laporan (Pemenang adalah siswa yang dapat membuat rumus dan nama senyawa terbanyak)
Permasalah :
Menurut teman-teman semua selaku calon guru kimia, inovasi seperti apa yang akan kalian lakukan pada saat mengajarkan materi kimia baik di SMA maupun SMP. Berikan ide kreatifmu dibawah...

6 komentar:

  1. inovasi yang digunakan, bisa dengan mengunakan beberapa model pembelajaran,usahakan setiap pertemuan menggunakan model yang berbeda supaya tidak membuat siswa menjadi bosan, bisa juga mengunakan media-media pembelajaran supaya proses belajar menjadi lebih menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisakah andri memberikan contoh model pembelajaran dan media yang seperti apa yang dapat kita gunakan?

      Hapus
    2. contohnya menggunakan model pembelajaran STAD dalam pembelajaran materi larutan elektrolit, dan dilengkapi menggunakaan animasi flash.

      Hapus
  2. saya akan mencari kekurangan saat mengajar dan melengkapi kekurangan itu dengan hal lain contohnya dengan menggunakan media yang sesuai dengan kriteria materi dan menggunakan model yang cocok untuk materi, keadaan siswa, keadaan kelas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kira-kira model dan media seperti apa yang cocok digunakan untuk materi stoikimometri? seperti yang kita ketahui stokiometri banyak rumus yang digunakan sehingga siswa susah untuk memahami materi tersebut

      Hapus
  3. inovasi yang dapat di terapkan yaitu dengan menerapkan model project based learning dengan meminta siswa untuk membuat sebuah postermengenai materi yang akan dipelajari. hal ini dilakukan karena dengan gambar yang menarik siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan akan lebih lama mengingatnya.

    BalasHapus