A.
Diagnosis
Diagnosis
merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang
melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar
faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa, bisa dilihat dari segi
input, proses, ataupun out put belajarnya. W.H. Burton membagi ke dalam dua
bagian faktor – faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan
belajar siswa, yaitu :
a. faktor
internal
faktor yang
besumber dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan
kesehatan, kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi-kondisi
psikis lainnya; dan
b. faktor
eksternal
faktor yang
bersumber dari luar seperti : lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk
didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya.
B.
Prognosis
Langkah ini
untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk
diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya. Hal ini dilakukan
dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua
dan ketiga.
C.
Tes diagnostik
Melalui tes
ini akan dapat diketahui letak kelemahan seorang siswa. Jika kelemahan sudah
ditemukan, maka guru atau pembimbing sebaiknya mengetahui hal-hal apa saja yang
harus dilakukan guna menolong siswa tersebut.
Tujuan tes
diagnostik untuk menemukan sumber kesulitan belajar dan merumuskan rencana
tindakan remidial. Dengan demikian tes diagnostik sangat penting dalam rangka
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan dapat diatasi dengan segera
apabila guru atau pembimbing peka terhadap siswa tersebut.
D. Alernatif
Mengatasi Problematika Kemalasan Siswa
1. Perhatikan
Mood
Untuk
mengenal mood siswa, seorang guru harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar
siswa. Apakah siswa belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Bila
saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa
kesal itu.
2. Upayakan
ruang belajar yang nyaman
Kesulitan
belajar bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba
mendekor ruang belajar tersebut menjadi lebih nyaman. Misalnya bercerita kepada
siswa tentang bagaimana dahulu sang guru menyelesaikan mata pelajaran yang
dianggap sulit. Biasanya siswa cepat larut dengan cerita sehingga ia mencoba
mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
3. Komunikasi
dari orang tua di rumah
Masa kecil
kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Sempatkan
juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka
mengajar di sekolah. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita
tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai
menyampaikan pendapatnya.
Langkah-Langkah
Tindakan Diagnosa Menurut C. Ross dan Julian Stanley, langkah-langkah
mendiagnosis kesulitan belajar ada tiga tahap, yaitu :
1.
Langkah-langkah diagnosis yang meliputi aktifitas, berupa
:
a. Identifikasi
kasus
b. Lokalisasi
jenis dan sifat kesulitan
c. Menemukan
faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
2. Langkah prognosis yaitu suatu langkah untuk
mengestimasi (mengukur), memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu
atau tidak.
3.
Langkah Terapi yaitu langkah untuk menemukan berbagai alternatif
kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka penyembuhan kesulitan
tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran remedial, transfer
atau referal.
Dari ketiga
pola pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pokok prosedur
dan teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi
siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah
mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
1. Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu
kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat umum
maupun khusus dalam bidang studi.
2. Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record
academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan
kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
3.
Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat
kesalahan yang dibuat.
4.
Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan
proses belajar melalui check list.
5.
Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain terutama
wali kelas,dan guru pembimbing.
b. Mengalokasikan
letaknya kesulitan atau permasalahannya, dengan cara mendeteksi kesulitan
belajar pada bidang studi tertentu.
c. Melokalisasikan
jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.
d. Memperkirakan
alternatif pertolongan.
Permasalahan : Sebagai calon
guru kimia, langkah apa yang akan anda lakukan apabila dalam proses
pembelajaran terdapat segelintir siswa yang lambat dalam memahami pelajaran yang
anda sampaikan. Padahal siswa yang lain cepat dalam memahami materi tersebut,
dan materi yang anda sampaikan tergolong mudah. Tuliskan ide cemerlang mu pada
kolom di bawah....


Menurut saya dalam satu kelas itu pasti ada yang lambat dalam menerima pembelajaran tidak semua siswa dalam satu kelas itu cepat menerima pembelajaran. disini lah peran seorang guru untuk memahami karakteristik siswa nya. dalam proses pembelajaran jangan ada pilih kasih dalam proses aktivitas belajar guru jangan selalu memfocuskan diri mengajar pada siswa yang pintar saja atau siswa yang duduk paling depan saja tetapi guru harus bisa mengkoordinir kelas secara keseluruhan agar semua siswa merasa dirinya dibutuhkan dikelas. jika memang ada segelintir siswa yang benar-benar sulit dalam menerima pelajaran kita sebagai seorang guru kita bimbing dia perlahan berikan dia motivasi namun jangan juga terlalu memfocuskan perhatian hanya pada segelintir orang tersebut.
BalasHapusbisakah saudara rini memberikan contoh bimbingan yang dilakukan guru kepada siswa yang sulit menerima materi itu, namun dapat berperilaku adil?
Hapussaya setuju dengan pendapat rini bahwa dalam satu kelas tersebut pasti ada berbagai macam cara siswa dalam menangkap pelajaran. ada yang lambat mungkin dia benar-benar harus mengulang dari penyampaian guru dan disini guru dituntut untuk memperhatikan siswa yang memiliki cara belajar seperti itu, guru harus membantu siswa agara siswa tidak terlambat lagi dalam belajar
BalasHapus