Senin, 15 Mei 2017

Diagonisis dan Tindakan Klinis Mengatasi Kesulitan Siswa Yang Malas Belajar Kimia




A.    Diagnosis
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya. W.H. Burton membagi ke dalam dua bagian faktor – faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa, yaitu :
a.       faktor internal
faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan kesehatan, kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya; dan
b.      faktor eksternal
faktor yang bersumber dari luar seperti : lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya.

B.     Prognosis
Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya. Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. 

C.    Tes diagnostik
Melalui tes ini akan dapat diketahui letak kelemahan seorang siswa. Jika kelemahan sudah ditemukan, maka guru atau pembimbing sebaiknya mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan guna menolong siswa tersebut.
Tujuan tes diagnostik untuk menemukan sumber kesulitan belajar dan merumuskan rencana tindakan remidial. Dengan demikian tes diagnostik sangat penting dalam rangka membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan dapat diatasi dengan segera apabila guru atau pembimbing peka terhadap siswa tersebut. 

D.    Alernatif Mengatasi Problematika Kemalasan Siswa
1.      Perhatikan Mood
Untuk mengenal mood siswa, seorang guru harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar siswa. Apakah siswa belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu.
2.      Upayakan ruang belajar yang nyaman
Kesulitan belajar bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba mendekor ruang belajar tersebut menjadi lebih nyaman. Misalnya bercerita kepada siswa tentang bagaimana dahulu sang guru menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya siswa cepat larut dengan cerita sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
3.      Komunikasi dari orang tua di rumah
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya.


Langkah-Langkah Tindakan Diagnosa Menurut C. Ross dan Julian Stanley, langkah-langkah mendiagnosis kesulitan belajar ada tiga tahap, yaitu :
1.              Langkah-langkah diagnosis yang meliputi aktifitas, berupa :
a.       Identifikasi kasus
b.      Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan
c.       Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
2.          Langkah prognosis yaitu suatu langkah untuk mengestimasi (mengukur), memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
3.              Langkah Terapi yaitu langkah untuk menemukan berbagai alternatif kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka penyembuhan kesulitan tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran remedial, transfer atau referal.
Dari ketiga pola pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
a.  Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
1.    Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami      kesulitan belajar baik bersifat umum maupun khusus dalam bidang studi.
2.    Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
3.      Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat.
4.      Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar melalui check list.
5.      Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain terutama wali kelas,dan guru pembimbing.
b.    Mengalokasikan letaknya kesulitan atau permasalahannya, dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu.
c.    Melokalisasikan jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.
d.    Memperkirakan alternatif pertolongan. 

Permasalahan : Sebagai calon guru kimia, langkah apa yang akan anda lakukan apabila dalam proses pembelajaran terdapat segelintir siswa yang lambat dalam memahami pelajaran yang anda sampaikan. Padahal siswa yang lain cepat dalam memahami materi tersebut, dan materi yang anda sampaikan tergolong mudah. Tuliskan ide cemerlang mu pada kolom di bawah....

3 komentar:

  1. Menurut saya dalam satu kelas itu pasti ada yang lambat dalam menerima pembelajaran tidak semua siswa dalam satu kelas itu cepat menerima pembelajaran. disini lah peran seorang guru untuk memahami karakteristik siswa nya. dalam proses pembelajaran jangan ada pilih kasih dalam proses aktivitas belajar guru jangan selalu memfocuskan diri mengajar pada siswa yang pintar saja atau siswa yang duduk paling depan saja tetapi guru harus bisa mengkoordinir kelas secara keseluruhan agar semua siswa merasa dirinya dibutuhkan dikelas. jika memang ada segelintir siswa yang benar-benar sulit dalam menerima pelajaran kita sebagai seorang guru kita bimbing dia perlahan berikan dia motivasi namun jangan juga terlalu memfocuskan perhatian hanya pada segelintir orang tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisakah saudara rini memberikan contoh bimbingan yang dilakukan guru kepada siswa yang sulit menerima materi itu, namun dapat berperilaku adil?

      Hapus
  2. saya setuju dengan pendapat rini bahwa dalam satu kelas tersebut pasti ada berbagai macam cara siswa dalam menangkap pelajaran. ada yang lambat mungkin dia benar-benar harus mengulang dari penyampaian guru dan disini guru dituntut untuk memperhatikan siswa yang memiliki cara belajar seperti itu, guru harus membantu siswa agara siswa tidak terlambat lagi dalam belajar

    BalasHapus