Berpikir
inovatif merupakan suatu pemikiran yang mampu menghasilkan/menemukan sesuatu
yang baru, yang belum ada sebelumnya. Sedangkan berpikir kreatif merupakan
suatu pemikiran yang menciptakan daya cipta yang berbeda dari orang lain dalam
segi keterampilan, keunggulan, keunikan dan lain-lain.
Berpikir
inovatif dan kreatif adalah menciptakan sesuatu yang baru dengan penuh daya
cipta yang diperoleh dari pemikiran dan keterampilan sesorang untuk menciptakan
sesuatu yang berbeda dari orang lain sehingga mempunyai nilai keunggulan dan
keunikan.
Inovasi dan kreatifitas ini dapat muncul dari 2 hal
yaitu:
1.
Mimpi
Mimpi adalah suatu keinginan atau khayalan yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra
lainnya. Mimpi tidak hanya terjadi pada saat kita tidur, disaat kita merenung
dan memikirkan sesuatu yang ingin kita capai itu juga salah satu contoh dari
bermimpi di dunia nyata. Dengan adanya mimpi seseorang akan berusaha untuk
mencapai atau mewujudkan mimpi tersebut.
2.
Motivasi
Motivasi merupakan suatu
dorongan dalam diri manusia untuk berkembang dan menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Motivasi dapat hadir dari dalam diri sendiri dan bisa juga dari
orang lain. Dengan motivasi ini akan mengarahkan perilaku sesorang/kelompok
untuk menghasilkan output yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Motivasi
dapat timbul dari adanya kebutuhan dasar yaitu kebutuhan dasar seseorang dan
kebutuhan lainnya. Yang dimaksud dengan
kebutuhan dasar sesorang meliputi kebutuhan
sandang, pangan, papan, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan contoh dari
kebutuhan lainnya meliputi meningkatkan status diri di masyarakat, ingin dihargai
dan dihormati orang lain dan lain-lain.
Jadi sebagai mahasiswa pendidikan kimia
(calon guru kimia) harus mampu berpikir inovatif dan kreatif untuk dapat
menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, menyenagkan dan disukai oleh para
siswa. Karena sebagian siswa mengagap bahwa materi kimia itu sulit dan
membosankan dalam belajar. Tugas kita sebagai calon guru yaitu mengubah pola pikir
atau membuka pikiran mereka supaya tidak mengangap bahwa kimia itu sulit atau
bahkan anti/membenci pelajaran kimia, salah satunya yaitu dengan menciptakan
pembelajaran yang menyenagkan dan disukai siswa. Misalnya dengan menggunakan
atau menciptakan produk-produk baru seperti menggunakan model atau metode
pembelajaran yang tidak monoton, sehingga siswa tidak bosan selama pembelajaran
berlangsung. Atau bisa juga dengan menggunakan media atau sumbel belajar yang
lebih menarik, atau mengubah suasana belajar yang biasanya guru menjelaskan dan
siswa hanya mendengarkan dan mencatat kini dirubah menjadi siswa yang
mempresentasikan atau berdiskusi dalam kelompok kecil. Sehinggga siswa aktif dan
senang dalam proses pembelajaran. Dengan begitu pembelajaran akan lebih menyenangkan, oleh sebab itu guru harus lebih
inovatif dan kreatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak
membosankan.
POSTUR LAYAK BERKEMBANG
1. Tahap Belajar : 17 – 27 tahun
1. Tahap Belajar : 17 – 27 tahun
a. Lingkungan yang kondusif & mendukung untuk anda
untuk berkembang
b. Tahap pelatihan dan pembinaan
c. Pendidikan informal atau pelatihan
2. Tahap Kepemimpinan : 25 – 35 tahun
a. Dapat mengembangkan kemampuan memimpin
b. Senang mengatur atau memimpin orang lain
3. Tahap Risiko : 36 – 45 tahun
a. Periode bertindak
b. Mencapai keadaan maksimal dari kemampuan
c. Pepatah “Lebih baik mencoba tapi gagal ketimbang
tidak mencoba”
4. Tahap Kejayaan : 46 – 55 tahun
a. Hitung reward dari unjuk karya sejauh ini
b. Belum bisa memperoleh reward yang dirasa pantas,
maka jangan berharap banyak lagi
5. Tahap Keamanan : > 56 tahun
a. Mempertajam keputusan
b. Membayar hutang pada diri sendiri
Permasalahan :
Pada penerapan
kurikulum 2013 siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, sehingga guru
hanya sebagai fasilitator. Apa yang harus dilakukan jika guru telah berikir
inovatif dan kreatif untuk mengubah suasana pambelajaran yang awalnya
membosankan menjadi lebih menyenangkan. Tetapi prasarana dan media yang akan
tidak ada di sekolah tersebut. Bukan hanya itu buku yang digunakan siswa pun juga
terbatas. Sehingga siswa mengangap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sangat
membosankan.
Berikan saran terbaikmu
dikolom bawah yahh… :)
Assalamu'alaikum, saya akan mencoba menjawab permasalahan dari saudari dwi. Menurut saya, suasana pembelajaran tidak hanya dapat dirubah dengan menggunakan media pembelajaran. Namun juga bisa dengan model model pembelajaran yang mana kita mengetahui bahwa terdapat lebih dari 50 jenis model pembelajaran. Disini apabila kendalanya ketidaktersediaan buku, pendidik juga dapat menggunakan LKS sebagai sarana dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif, dan siswa dapat dibawa untk berfikir lebih kritis dalam pembelajaran, terimakasih.
BalasHapusTerimakasih atas saran dan masukannya saudari rani, nanti semoga apa yang anda sarankan akan coba saya lakukan, dan semoga semunya berjalan sesuai dengan yang kita harapkan 😄
BalasHapusAssalamualikum.. disini saya ingin memberikan saran atas permasalahan diatas, benar dengan apa yg dikatakan oleh saudari rani, mungkin bisa juga dilakukan metode eksperimen yang sederhana. misalnya pada materi redoks, kita menggunakan alat bantu apel atau terong yang dikupas kemudian berubah warna. kita menanyakan kenapa proses tersebut bisa terjadi. contoh kecilnya seperti itu
BalasHapuswalaikumsalam... terimaksih atas saran yang diberikn dwi astuti. benar juga yang anda katakan kita bisa memanfaatkan benda-benda disekitar kita untuk mempermudah proses pembelajaran. bererti yang anda maksud itu kita lebih membuat siswa merasa penasaran atau memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi sehingga dia akan mencari tahu dan megikuti pelajaran dengan senang hati. seperti itukah maksud anda dwi ?
HapusMenurut saya guru yg saudara contohkan belum berpikir kreatif dan inovatif karena guru yg berpikir kreatif dan inovatif itu saat memikirkan ide pasti sudah mempertimbangkannya dengan sarana dan prasarana yg ada. Terimakasih
BalasHapusbukan seperti itu yang saya maksud saudari santi,penjelasan saya diatas yaitu guru ingin menerapakan proses pembelajaran yang sangat meyenangkan dan dapat berjalan efektif tetapi sarana dan prasarana yang tersedia kurang memadai. guru ingin sekali tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya tercapai dengan sangat baik, bukan hanya itu guru juga ingin merubah proses pembelajaran yang awalnya membosankan menjadi yang sangat menyenangkan :)
BalasHapusAssalamualaikum.. laili..
BalasHapusDsini saya akan mncoba menanggapi pernyataan sadri d atas,
Berkenaan dg sarana dan prasarana yg tdk memadai, sumber belajr yg tdk lengkap,
Ini mnjadi salah satu tantngan bagi gutu tsb..
Kita ketahui begitu banyak jenis model pembeljaran ygdapat kuta gunakan
Pun media juga begitu yg tdk mesti canggih atau brbau elektronik..
Bisa saja sisea kta ajak blajar k alam..namun ttap d sesuaikan dg materi
Jadi tidak mnutup kmungkinan karan kekuranagn sarana n prasarana guru tdk bisa mmbuat suasana beljar yg mnyenangkan juga kondusif
Terimakasih .. ;) :)