Jumat, 10 Februari 2017

BERPIKIR INOVATIF DAN KREATIF SEBAGAI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA


Berpikir inovatif merupakan suatu pemikiran yang mampu menghasilkan/menemukan sesuatu yang baru, yang belum ada sebelumnya. Sedangkan berpikir kreatif merupakan suatu pemikiran yang menciptakan daya cipta yang berbeda dari orang lain dalam segi keterampilan, keunggulan, keunikan dan lain-lain.
Berpikir inovatif dan kreatif adalah menciptakan sesuatu yang baru dengan penuh daya cipta yang diperoleh dari pemikiran dan keterampilan sesorang untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari orang lain sehingga mempunyai nilai keunggulan dan keunikan.
            Inovasi dan kreatifitas ini dapat muncul dari 2 hal yaitu:
1.      Mimpi
Mimpi adalah suatu keinginan atau khayalan yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya. Mimpi tidak hanya terjadi pada saat kita tidur, disaat kita merenung dan memikirkan sesuatu yang ingin kita capai itu juga salah satu contoh dari bermimpi di dunia nyata. Dengan adanya mimpi seseorang akan berusaha untuk mencapai atau mewujudkan mimpi tersebut.
2.      Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan dalam diri manusia untuk berkembang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Motivasi dapat hadir dari dalam diri sendiri dan bisa juga dari orang lain. Dengan motivasi ini akan mengarahkan perilaku sesorang/kelompok untuk menghasilkan output yang diharapkan sesuai dengan  tujuan yang ingin dicapai
Motivasi dapat timbul dari adanya kebutuhan dasar yaitu kebutuhan dasar seseorang dan kebutuhan lainnya. Yang dimaksud dengan kebutuhan dasar sesorang meliputi kebutuhan  sandang, pangan, papan, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan contoh dari kebutuhan lainnya meliputi meningkatkan status diri di masyarakat, ingin dihargai dan dihormati orang lain dan lain-lain.
Jadi sebagai mahasiswa pendidikan kimia (calon guru kimia) harus mampu berpikir inovatif dan kreatif untuk dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, menyenagkan dan disukai oleh para siswa. Karena sebagian siswa mengagap bahwa materi kimia itu sulit dan membosankan dalam belajar. Tugas kita sebagai calon guru yaitu mengubah pola pikir atau membuka pikiran mereka supaya tidak mengangap bahwa kimia itu sulit atau bahkan anti/membenci pelajaran kimia, salah satunya yaitu dengan menciptakan pembelajaran yang menyenagkan dan disukai siswa. Misalnya dengan menggunakan atau menciptakan produk-produk baru seperti menggunakan model atau metode pembelajaran yang tidak monoton, sehingga siswa tidak bosan selama pembelajaran berlangsung. Atau bisa juga dengan menggunakan media atau sumbel belajar yang lebih menarik, atau mengubah suasana belajar yang biasanya guru menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat kini dirubah menjadi siswa yang mempresentasikan atau berdiskusi dalam kelompok kecil. Sehinggga siswa aktif dan senang dalam proses pembelajaran. Dengan begitu pembelajaran akan lebih  menyenangkan, oleh sebab itu guru harus lebih inovatif dan kreatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan.
 POSTUR LAYAK BERKEMBANG  
1.        Tahap Belajar : 17 – 27 tahun
a. Lingkungan yang kondusif & mendukung untuk anda untuk berkembang
b. Tahap pelatihan dan pembinaan 
c.  Pendidikan informal atau pelatihan

2.      Tahap Kepemimpinan : 25 – 35 tahun
a.  Dapat mengembangkan kemampuan memimpin
b. Senang mengatur atau memimpin orang lain

3.      Tahap Risiko : 36 – 45 tahun
a.  Periode bertindak
b. Mencapai keadaan maksimal dari kemampuan
c. Pepatah “Lebih baik mencoba tapi gagal ketimbang tidak mencoba”

4.      Tahap Kejayaan : 46 – 55 tahun
a.  Hitung reward dari unjuk karya sejauh ini
b.  Belum bisa memperoleh reward yang dirasa pantas, maka jangan berharap banyak lagi

5.      Tahap Keamanan : > 56 tahun
a.  Mempertajam keputusan
b.  Membayar hutang pada diri sendiri
Permasalahan :
Pada penerapan kurikulum 2013 siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Apa yang harus dilakukan jika guru telah berikir inovatif dan kreatif untuk mengubah suasana pambelajaran yang awalnya membosankan menjadi lebih menyenangkan. Tetapi prasarana dan media yang akan tidak ada di sekolah tersebut. Bukan hanya itu buku yang digunakan siswa pun juga terbatas. Sehingga siswa mengangap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sangat membosankan.
Berikan saran terbaikmu dikolom bawah yahh…  :)

7 komentar:

  1. Assalamu'alaikum, saya akan mencoba menjawab permasalahan dari saudari dwi. Menurut saya, suasana pembelajaran tidak hanya dapat dirubah dengan menggunakan media pembelajaran. Namun juga bisa dengan model model pembelajaran yang mana kita mengetahui bahwa terdapat lebih dari 50 jenis model pembelajaran. Disini apabila kendalanya ketidaktersediaan buku, pendidik juga dapat menggunakan LKS sebagai sarana dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif, dan siswa dapat dibawa untk berfikir lebih kritis dalam pembelajaran, terimakasih.

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas saran dan masukannya saudari rani, nanti semoga apa yang anda sarankan akan coba saya lakukan, dan semoga semunya berjalan sesuai dengan yang kita harapkan 😄

    BalasHapus
  3. Assalamualikum.. disini saya ingin memberikan saran atas permasalahan diatas, benar dengan apa yg dikatakan oleh saudari rani, mungkin bisa juga dilakukan metode eksperimen yang sederhana. misalnya pada materi redoks, kita menggunakan alat bantu apel atau terong yang dikupas kemudian berubah warna. kita menanyakan kenapa proses tersebut bisa terjadi. contoh kecilnya seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam... terimaksih atas saran yang diberikn dwi astuti. benar juga yang anda katakan kita bisa memanfaatkan benda-benda disekitar kita untuk mempermudah proses pembelajaran. bererti yang anda maksud itu kita lebih membuat siswa merasa penasaran atau memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi sehingga dia akan mencari tahu dan megikuti pelajaran dengan senang hati. seperti itukah maksud anda dwi ?

      Hapus
  4. Menurut saya guru yg saudara contohkan belum berpikir kreatif dan inovatif karena guru yg berpikir kreatif dan inovatif itu saat memikirkan ide pasti sudah mempertimbangkannya dengan sarana dan prasarana yg ada. Terimakasih

    BalasHapus
  5. bukan seperti itu yang saya maksud saudari santi,penjelasan saya diatas yaitu guru ingin menerapakan proses pembelajaran yang sangat meyenangkan dan dapat berjalan efektif tetapi sarana dan prasarana yang tersedia kurang memadai. guru ingin sekali tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya tercapai dengan sangat baik, bukan hanya itu guru juga ingin merubah proses pembelajaran yang awalnya membosankan menjadi yang sangat menyenangkan :)

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum.. laili..
    Dsini saya akan mncoba menanggapi pernyataan sadri d atas,
    Berkenaan dg sarana dan prasarana yg tdk memadai, sumber belajr yg tdk lengkap,
    Ini mnjadi salah satu tantngan bagi gutu tsb..
    Kita ketahui begitu banyak jenis model pembeljaran ygdapat kuta gunakan
    Pun media juga begitu yg tdk mesti canggih atau brbau elektronik..
    Bisa saja sisea kta ajak blajar k alam..namun ttap d sesuaikan dg materi

    Jadi tidak mnutup kmungkinan karan kekuranagn sarana n prasarana guru tdk bisa mmbuat suasana beljar yg mnyenangkan juga kondusif


    Terimakasih .. ;) :)

    BalasHapus